Page 81 - Ebook Anugerah Pewarta Foto BPJS Ketenagakerjaan 2024
P. 81
i saat fajar belum menyingsing, Abdullah Sebagai seorang tenaga penggali kubur, Daeng
alias Daeng Bado (54 tahun) telah bersiap Bado menghadapi tantangan fisik yang besar setiap
D meninggalkan rumahnya. Setiap pagi, hari. Namun, ia memandang pekerjaan tersebut
langkahnya menuju Tempat Pemakaman Umum bukan sekadar menggali dan mengubur, melainkan
(TPU) Sudiang menjadi rutinitas tanpa henti, sebagai ladang amal yang penuh makna. Setiap
meski dalam sunyi dan dinginnya pagi. penggalian kubur ia anggap sebagai tugas mulia
Sebagai Satgas Penggali Kubur paling senior, dan pengabdian yang tulus, meski sering kali tidak
Daeng Bado mengabadikan hidupnya selama mendapat perhatian dari orang lain. Bagi Daeng
21 tahun di UPT Pemakaman di bawah naungan Bado, pekerjaan ini adalah bentuk dedikasi
Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, bertugas yang memberi arti lebih dalam terhadap kehi-
untuk memberikan pelayanan terakhir bagi sesama dupan dan kematian, serta menjadi sumbangsih
manusia. yang tak terlihat namun sangat berarti.
Daeng Bado yang memiliki 6 anak dan 19
cucu ini, telah melalui banyak pengalaman dan Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan
pergantian waktu di TPU Sudiang. Dalam Para penggali kubur di TPU Sudiang kini bisa
kesehariannya, tugas Daeng Bado bukan hanya bernapas lega. Mereka resmi terdatiar sebagai peserta
sekadar menggali tanah, tetapi juga memastikan BPJS Ketenagakerjaan, sebuah langkah yang membawa
setiap pemakaman berjalan dengan lancar dan harapan baru bagi profesi yang penuh risiko ini.
sesuai kebutuhan. “Pekerjaan ini memang tidak Meski bekerja sebagai tenaga honorer, Daeng
mudah, tapi sudah menjadi bagian dari hidup Bado kini merasa lebih tenang dalam menjalankan
saya,” ujarnya. tugasnya. Ia sudah terdafar sebagai peserta BPJS
Setiap galian yang ia buat selalu diiringi Ketenagakerjaan, sehingga masa depan hari tuanya
harapan agar keluarga yang ditinggalkan bisa mendapat jaminan.
mendapatkan ketenangan saat mengantar “Dengan adanya BPJS Ketenaga kerjaan, saya
kepergian orang yang mereka cintai. Dunia ini tidak terlalu khawatir lagi. Pekerjaan ini memang
ibarat tempat singgah, ada yang datang dan ada melelahkan, tapi setidaknya ada dana pensiun nanti
yang pergi. Begitu pula tugas Daeng Bado, yang saat saya tidak bisa bekerja lagi,” katanya dengan
setiap harinya menyaksikan perputaran kehidupan. penuh rasa syukur.
Sebagai seorang tenaga penggali kubur, ia menghadapi Profesi sebagai penggali kubur sering kali
tantangan fisik yang besar setiap hari. Namun, luput dari perhatian, meski memiliki peran penting
bagi pria yang telah mengabdikan dua dekade dalam kehidupan masyarakat. Para penggali kubur
hidupnya untuk profesi ini, pekerjaan tersebut di TPU Sudiang menghadapi risiko tinggi dalam
bukan hanya soal menggali dan mengubur, tapi pekerjaan mereka, termasuk kecelakaan kerja
juga menjadi ladang amal yang memberi arti. dan gangguan kesehatan akibat kondisi lingkungan.
Anugerah Perwata Foto BPJS Ketenagakerjaan 2024 77

