Page 47 - Ebook Anugerah Pewarta Foto BPJS Ketenagakerjaan 2024
P. 47
uawanah, Umiati, Marsiah, Sisi, dan Satu jam kemudian, pukul 05:30 WITA,
Ni Luh adalah lima wanita tangguh mereka berjalan menuju titik kumpul dekat
M yang saya temui di proyek bangunan kos, bergabung dengan para pekerja lain
di Kabupaten Badung, Bali. Mereka bekerja untuk dijemput kendaraan proyek ke lokasi
sebagai buruh proyek, terutama di pembangunan kerja masing-masing. Tak lama, sebuah mobil
vila untuk kebutuhan pariwisata. Sebuah bak terbuka datang menjemput Ibu Umiati,
pekerjaan yang biasanya didominasi oleh pria. suami dan anaknya untuk bekerja. Sementara
Di Indonesia, dimana budaya patriarkinya buruh lainnya menunggu giliran. Pagi itu Ibu
begitu kental, menjadi wanita pekerja kasar Muawanah dijemput rekan kerjanya
seperti mereka terasa tidak biasa. Mereka telah menggunakan motor, karena menuju proyek
berani menentang norma tradisi yang ada. bangunan yang berbeda.
Peran wanita seringkali diasosiasikan dengan Saya pertama bertemu Ibu Muawanah
pekerjaan rumah tangga. Banyak dari mereka dan Ibu Umiati di sebuah proyek di kawasan
bekerja untuk membantu ekonomi keluarga, Canggu, Kuta Utara. Saat itu mereka bertugas
bahkan menjadi tulang punggung setelah mengangkut material batu koral ke alat pengaduk
berpisah dengan pasangan. beton. Proyek itu tengah menggarap pengecoran
Ibu Muawanah, berusia 44 tahun, berasal beton atap.
dari Banyuwangi, Jawa Timur. Sebagai ibu tunggal, Di lokasi yang sama, saya juga bertemu
ia merantau ke Bali untuk mendukung anak dengan Sisi Mulyani, 36 tahun, dari Asem
semata wayangnya yang kini berusia 24 tahun. Bagus, Situbondo, Jawa Timur, yang mengeruk
Ia tinggal sendiri di sebuah kamar kos di pasir untuk dimasukkan ke dalam ember demi
Penarungan, Mengwi. Masih di bangunan yang ember untuk diangkut ke alat pengaduk beton
sama ada teman dekatnya, Ibu Umiati, yang oleh pekerja lain. Sisi pribadi yang cukup pemalu.
hanya berjarak beberapa kamar. Ibu Umiati, 45 Tidak banyak bicara.
tahun, tinggal satu kamar kos dengan suaminya, Selain itu juga ada Ni Luh Sopia Asih
Pak Rianto, dan anak mereka, Lutfi. Mereka bertiga dari Baturiti, Tabanan, Bali, yang mengoperasik-
juga bekerja sebagai buruh proyek bangunan. an lift sender untuk mengangkut cairan beton
Pagi hari mereka harus bangun pukul 04.30 ke lantai atas. Usia Ni Luh paling muda dari
WITA untuk menyelesaikan pekerjaan rumah 4 wanita lainnya. Ia satu-satunya wanita Bali
seperti mencuci pakaian, memasak dan menyiap- yang saya temui di proyek ini. Wanita berusia
kan bekal makan siang. Sebagai wanita mereka 27 tahun ini mengaku memilih bekerja di
juga tetap menyempatkan merawat penampilan proyek karena penghasilannya lebih besar
dengan berdandan ringan. Bedak, pensil alis, dibandingkan pekerjaan kantoran, mencapai
dan lipstik menjadi pilihan sederhana mereka. Rp200.000 per hari.
Anugerah Perwata Foto BPJS Ketenagakerjaan 2024 43

